Selasa, 12 Mei 2015

Infeksi Menular Seksual

A.      Cara Penularan Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) atau dalam bahasa Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually Transmitted Infection (STI) or Venereal Disease (VD). Dimana pengertian dari IMS ini adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. IMS disebut juga penyakit kelamin atau penyakit kotor. Namun ini hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah IMS lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya (Ditjen PPM & PL, 1997).
IMS atau Seksually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes namun yang paling terbesar diantaranya adalah AIDS, karena mengakibatkan sepenuhnya pada kematian pada penderitanya. AIDS tidak bisa diobati dengan antibiotik (Zohra dan Rahardjo, 1999).
Menurut Aprilianingrum (2002) Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual yang mencakup infeksi yang disertai gejala-gejala klinis maupun asimptomatis (Daili, 2009). Penyebab infeksi menular seksual ini sangat beragam dan setiap penyebab tersebut akan menimbulkan gejala klinis atau penyakit spesifik yang beragam pula. Penyebab IMS dapat dikelompokkan atas beberapa jenis ,yaitu: (WHO,2007)
1.      bakteri ( diantaranya N.gonorrhoeae, C.trachomatis, T.pallidum)
2.      virus (diantaranya HSV,HPV,HIV, Herpes B virus, Molluscum contagiosum virus)
3.      protozoa (diantaranya Trichomonas vaginalis)
4.      jamur (diantaranya Candida albicans)
5.      ektoparasit (diantaranya Sarcoptes scabiei)


Gejala Umum IMS
IMS sering tidak menujukkan gejala, terutama pada wanita. Namun demikian, ada pula IMS yang menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
a.         Keluarnya cairan dari vagina, penis atau dubur yang berbeda dari biasanya. Pada perempuan, keputihan yang keluar semakin banyak. Warnanya bisa putih susu, kekuningan, kehijauan atau disertai dengan bercak darah. Bisa pula baunya tidak enak, berbentuk cairan ataupun serpihan-serpihan seperti pecahan susu.
b.         Perih, nyeri atau panas saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing.
c.         Luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut. Sifat lukanya bisa nyeri ataupun tidak.
d.        Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil sekitar kemaluan.
e.         Gatal-gatal di daerah alat kelamin.
f.          Bengkak di lipatan paha.
g.         Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri.
h.         Sakit perut di bagian bawah yang kumat-kumatan dan tidak ada hubungannya dengan haid.
i.           Keluar bercak darah sehabis berhubungan seks.
j.           Secara umum merasa tidak enak badan atau demam.
Pada dasarnya terdapat tiga gejala utama dari IMS, yaitu :
a.       IMS dengan adanya cairan yang keluar melalui alat kelamin, yang tidak biasa/tidak normal (duh tubuh). Misalnya Go (Gonore/Kencing Nanah) dan Klamidia.
b.      IMS dengan adanya luka pada atau sekitar alat kelamin. Misalnya Sifilis dan Herpes.
c.       IMS dengan adanya sesuatu yang tumbuh pada atau di sekitar alat kelamin (tumor), misalnya Jengger Ayam.
Penularan Infeksi Menular Seksual
Cara penularan IMS adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan eksudat infeksius dari lesi kulit atau selaput lendir pada saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah tertular. Lesi bisa terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. Pemajanan hampir seluruhnya terjadi karena hubungan seksual (vaginal, oral, anal).
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui berbagai cara,yaitu:
1.      Transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV
2.      Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba
3.      Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidak sengaja
4.      Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril,
5.      Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat).
6.      Penularan juga pada terjadi dari ibu kepada bayi pada saat hamil, saat melahirkan dan saat menyusui. Penularan karena mencium atau pada saat menimang bayi dengan IMS kongenital jarang sekali terjadi.
7.      Kita bisa terkena IMS melalui hubungan seks yang tidak aman, yang dimaksudkan tidak aman adalah
a.    Hubungan seks lewat liang senggama tanpa kondom (zakar masuk ke vagina atau liang senggama)
b.    Hubungan seks lewat dubur tanpa kondom (zakar masuk ke dubur).
c.     Seks oral (zakar dimasukkan ke mulut tanpa zakar ditutupi kondom)
8.      Tidak benar kalau IMS ditularkan lewat cara-cara berikut :
                                          1.2 Tabel IMS Tidak Menular Melalui
Duduk di samping orang yang terkena IMS
Menggunakan WC Umum
Bekerja terlalu keras
Menggunakan kolam renang umum
Memegang gagang pintu
Salaman

B.       Alat Kontrasepsi Darurat Dalam Situasi Krisis
1.      Pengertian Alkon Kondar
Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan setelah hubungan seksual. Atau sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after pills" atau "Morning after treatment". Pada awalnya istilah "Kontrasepsi sekunder atau Kontrasepsi darurat" adalah untuk menepis anggapan bahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah melakukan hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya, dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat apa apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat  untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa yang tidak boleh ditunda, juga mengisyaratkan  bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak memakai metode KB sama sekali. Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB lain yang sudah ada.
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan akibat suatu praktek  aborsi yang tidak aman "Unsafe abortion". Banyak dari mereka yang dapat diselamatkan apabila kondar lebih banyak diketahui dan disediakan untuk masyarakat. Metode KB pasca senggama yang digunakan sekarang ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, mereka harus menerapkan metode kondar.
Untuk pengenalan Kondar, hal-hal dibawah ini perlu dilakukan :
a.       Pertama, Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering terjadi tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap terhadap aktivitas tersebut.
b.      Kedua, Seharusnya ada akses yang terbuka pada kondar, dengan pemerintah atau swasta menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu. Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan Kondar juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
c.       Ketiga, Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang menggunakan metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai Kondar
d.      Keempat, Apabila potensi selengkapnya dari Kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian diterapkan dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan dalam praktek pelayanan kontrasepsi
2.      Manfaat Kondar
a.       Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b.      Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri
c.       Mendukung kesehatan reproduksi perempuan :
1)      Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
2)      frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan Psikososial
3)      Risiko aborsi dapat di hindarkan
d.      Bukan sebagai pil penggugur kandungan.
e.       Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengarugi kesuburan dan siklus haid yang akan dating
f.       Efek samping ringan dan berlangsung singkat
g.      Tidak ada pengaruh buruk dikemidian hari pada organ system reproduksi dan organ tubuh lainnya.
3.      Indikasi Kondar
 Indikasi Kondar adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki akibat:
a.       Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
1)      Kondom bocor, lepas atau salah penggunaann.
2)      Diaphragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
3)      Kegagalan senggama terputus
4)      Salah hitung masa subur
5)      Alat kontrasepsi dalam rahim (Spiral/IUD) ekspuls
6)      Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
7)      Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB 1 bulanan
8)      Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB 3 bulanan
b.      Wanita korban perkosaan kurang dari 72 jam
c.       Tidak menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belum
     bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan
d.      Wanita yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun, karena tugas suaminya yang sering  bepergian dalam jangka waktu lama

4.      Jenis Kontrasepsi darurat (Kondar)
Ada 2 macam Kondar yaitu : Mekanik dan Medik
a.       Mekanik
Satu-satunya Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika dipasang dalam waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini mampu mencegah kehamilan.dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang dikehendakinya.
Cara kerja :
1)      Mencegah fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur
2)      Mencegah tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium (selaput
dinding rahim)
Kegagalan : < 0,1%
Kontra indikasi :
1)      Hamil atau
2)      diduga hamil
3)      Infeksi Menular Seksual (IMS)
Cara pemberian : 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggama
b.      Medik
Paling sedikit ada 5 cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas. Masing-masing bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian, namun  kepustakaan yang telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral.
Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil Progestin (mis : Postinor-2), Pil Estrogen (mis: Premarin), Mifepristone (mis : RU-486), Danazol (mis : Danocrine)
Cara kerja :
1)      Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan
2)      Mencegah ovulasi / menunda ovulasi
3)      Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopi)
Cara pemberian :
1)   Pil kombinasi : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
1×4 tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
2)   Pil Progestin :  2×1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama 1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama)
3)   Pil Estrogen :  2×10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari
4)   Mifepristone :  1×600 mg dalam waktu 3 hari pasca seenggama
5)   Pil Danazol  :   2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama 1×4 tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
Efek samping yang mungkin muncul : Mual, muntah, perdarahan bercak, nyeri payudara
5.      Pil kondar
Pil kondar adalah pil kontrasepsi dengan dosis tinggi yang harus diminum sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 hari setelah berhubungan seks tanpa terlindungi oleh alat KB.Mereka yang berhubungan seks tetapi tidak ingin hamil karena: :
a)      Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari bertuirut-turut
b)      Lupa atau terlambat suntik ulang lebih dari 1 minggu
c)      Kondom yang bocor atau lepas
d)     Wanita yang tidak pakai KB karena suaminya sering bepergian dalam waktu yang lama
e)      Lupa menggunakan alat kontrasepsi
f)       Korban perkosaan (kurang dari 3 hari)
Bila tidak ingin hamil, segera minum pil Kondar dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks yang tidak terlindungi.
Cara pemakaian pil kondar adalah :
1)      Pil Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
2)      Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
3)      Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
4)      Bila ada hal yang tidak jelas tentang pil kondar, segera hubungi dokter anda
Apakah pil Kondar aman dan ampuh ???
Pil Kondar aman digunakan oleh semua wanita usia subur. Dan efektif bila dipakai sesuai petunjuk. Pil Kondar tidak bermanfaat bila diminum setelah terlambat haid
Pil Kondar tidak dapat mennggugurkan kehamilan. Jika setelah minum pil Kondar ternyata anda hamil. Maka kehamilan akan tetap normal.
Bolehkah minum pil Kondar setiap saat setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi ??
Tidak, Pil kondar hanya dipakai untuk situasi darurat. Sesuai namanya, Pil Kondar tidak untuk dipakai berulang-ulang sebagai cara KB rutin.
Apakah ada efek samping pil Kondar ???

Efek samping yang mungkin timbul adalah rasa mual, sakit kepala, pusing, muntah atau payudara tegang. Ini diakibatkan karena pil Kondar mengandung hormone dosis tinggi. Pada umumnya efek samping berlangsung tidak lebih dari 24 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar