A. Cara Penularan Infeksi Menular Seksual
Infeksi
menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) atau dalam
bahasa Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually
Transmitted Infection (STI) or Venereal Disease (VD). Dimana
pengertian dari IMS ini adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat
hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. IMS disebut juga penyakit
kelamin atau penyakit kotor. Namun ini hanya menunjuk pada penyakit yang ada di
kelamin. Istilah IMS lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara
penularannya (Ditjen PPM & PL, 1997).
IMS
atau Seksually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau
penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan
seksual. IMS yang sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes namun yang
paling terbesar diantaranya adalah AIDS, karena mengakibatkan sepenuhnya pada
kematian pada penderitanya. AIDS tidak bisa diobati dengan antibiotik (Zohra dan
Rahardjo, 1999).
Menurut
Aprilianingrum (2002) Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai
penyakit yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit
dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang
berlainan jenis ataupun sesama jenis.
Infeksi
Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang penularannya terutama melalui
hubungan seksual yang mencakup infeksi yang disertai gejala-gejala klinis
maupun asimptomatis (Daili, 2009). Penyebab infeksi menular seksual ini sangat
beragam dan setiap penyebab tersebut akan menimbulkan gejala klinis atau
penyakit spesifik yang beragam pula. Penyebab IMS dapat dikelompokkan atas
beberapa jenis ,yaitu: (WHO,2007)
1. bakteri
( diantaranya N.gonorrhoeae, C.trachomatis, T.pallidum)
2. virus
(diantaranya HSV,HPV,HIV, Herpes B virus, Molluscum contagiosum virus)
3. protozoa
(diantaranya Trichomonas vaginalis)
4. jamur
(diantaranya Candida albicans)
5. ektoparasit
(diantaranya Sarcoptes scabiei)
Gejala Umum IMS
IMS
sering tidak menujukkan gejala, terutama pada wanita. Namun demikian, ada pula
IMS yang menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Keluarnya cairan dari vagina, penis atau
dubur yang berbeda dari biasanya. Pada perempuan, keputihan yang keluar semakin
banyak. Warnanya bisa putih susu, kekuningan, kehijauan atau disertai dengan
bercak darah. Bisa pula baunya tidak enak, berbentuk cairan ataupun
serpihan-serpihan seperti pecahan susu.
b.
Perih, nyeri atau panas saat kencing
atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing.
c.
Luka terbuka, luka basah di sekitar
kemaluan atau sekitar mulut. Sifat lukanya bisa nyeri ataupun tidak.
d.
Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil
sekitar kemaluan.
e.
Gatal-gatal di daerah alat kelamin.
f.
Bengkak di lipatan paha.
g.
Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak
dan nyeri.
h.
Sakit perut di bagian bawah yang
kumat-kumatan dan tidak ada hubungannya dengan haid.
i.
Keluar bercak darah sehabis berhubungan
seks.
j.
Secara umum merasa tidak enak badan atau
demam.
a. IMS
dengan adanya cairan yang keluar melalui alat kelamin, yang tidak biasa/tidak
normal (duh tubuh). Misalnya Go (Gonore/Kencing Nanah) dan Klamidia.
b. IMS
dengan adanya luka pada atau sekitar alat kelamin. Misalnya Sifilis dan Herpes.
c. IMS
dengan adanya sesuatu yang tumbuh pada atau di sekitar alat kelamin (tumor),
misalnya Jengger Ayam.
Penularan
Infeksi Menular Seksual
Cara
penularan IMS adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan eksudat
infeksius dari lesi kulit atau selaput lendir pada saat melakukan hubungan
seksual dengan pasangan yang telah tertular. Lesi bisa terlihat jelas ataupun
tidak terlihat dengan jelas. Pemajanan hampir seluruhnya terjadi karena
hubungan seksual (vaginal, oral, anal).
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui berbagai cara,yaitu:
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui berbagai cara,yaitu:
1. Transfusi
darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV
2. Saling
bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba
3. Tertusuk
jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidak sengaja
4. Menindik
telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril,
5. Penggunaan
alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan
darah pada alat).
6. Penularan
juga pada terjadi dari ibu kepada bayi pada saat hamil, saat melahirkan dan
saat menyusui. Penularan karena mencium atau pada saat menimang bayi dengan IMS
kongenital jarang sekali terjadi.
7. Kita
bisa terkena IMS melalui hubungan seks yang tidak aman, yang dimaksudkan tidak
aman adalah
a. Hubungan seks
lewat liang senggama tanpa kondom (zakar masuk ke vagina atau liang
senggama)
b. Hubungan seks
lewat dubur tanpa kondom (zakar masuk ke dubur).
c. Seks
oral (zakar dimasukkan ke mulut tanpa zakar ditutupi kondom)
8. Tidak
benar kalau IMS ditularkan lewat cara-cara berikut :
1.2 Tabel IMS Tidak Menular Melalui
Duduk di samping
orang yang terkena IMS
|
Menggunakan WC Umum
|
Bekerja terlalu keras
|
Menggunakan kolam
renang umum
|
Memegang gagang pintu
|
Salaman
|
B.
Alat
Kontrasepsi Darurat Dalam Situasi Krisis
1.
Pengertian
Alkon Kondar
Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat
mencegah kehamilan bila digunakan setelah hubungan seksual. Atau sering juga
disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after
pills" atau "Morning after treatment". Pada awalnya istilah
"Kontrasepsi sekunder atau Kontrasepsi darurat" adalah untuk menepis
anggapan bahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah melakukan hubungan
seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya, dan bila tidak, berarti
sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat apa apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat untuk menekankan
bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa yang tidak boleh
ditunda, juga mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak
memakai metode KB sama sekali. Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif
dibandingkan dengan cara KB lain yang sudah ada.
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita
meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan akibat suatu
praktek aborsi yang tidak aman "Unsafe abortion". Banyak dari
mereka yang dapat diselamatkan apabila kondar lebih banyak diketahui dan disediakan
untuk masyarakat. Metode KB pasca senggama yang digunakan sekarang ini, yang
dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30
tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk
keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB cukup
serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan,
mereka harus menerapkan metode kondar.
Untuk
pengenalan Kondar, hal-hal dibawah ini perlu dilakukan :
a. Pertama,
Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering
terjadi tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap
terhadap aktivitas tersebut.
b. Kedua,
Seharusnya ada akses yang terbuka pada kondar, dengan pemerintah atau swasta
menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses
harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu. Siapapun yang
menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan Kondar
juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
c. Ketiga,
Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang
menggunakan metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai Kondar
d. Keempat,
Apabila potensi selengkapnya dari Kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian
diterapkan dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan
pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan dalam praktek
pelayanan kontrasepsi
2.
Manfaat
Kondar
a. Mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan
b. Mendukung
hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri
c. Mendukung
kesehatan reproduksi perempuan :
1) Memberi
waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
2) frekuensi
kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan Psikososial
3) Risiko
aborsi dapat di hindarkan
d. Bukan
sebagai pil penggugur kandungan.
e. Cara
kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengarugi kesuburan dan siklus
haid yang akan dating
f. Efek
samping ringan dan berlangsung singkat
g. Tidak
ada pengaruh buruk dikemidian hari pada organ system reproduksi dan organ tubuh
lainnya.
3.
Indikasi
Kondar
Indikasi Kondar adalah untuk mencegah
kehamilan yang tidak dikehendaki akibat:
a. Kesalahan
dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
1) Kondom
bocor, lepas atau salah penggunaann.
2) Diaphragma
pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
3) Kegagalan
senggama terputus
4) Salah
hitung masa subur
5) Alat
kontrasepsi dalam rahim (Spiral/IUD) ekspuls
6) Lupa
minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
7) Terlambat
lebih dari 1 minggu untuk suntik KB 1 bulanan
8) Terlambat
lebih dari 2 minggu untuk suntik KB 3 bulanan
b. Wanita
korban perkosaan kurang dari 72 jam
c. Tidak
menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belum
bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan
bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan
d. Wanita
yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun, karena tugas suaminya yang
sering bepergian dalam jangka waktu lama
4.
Jenis
Kontrasepsi darurat (Kondar)
Ada
2 macam Kondar yaitu : Mekanik dan Medik
a. Mekanik
Satu-satunya
Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika
dipasang dalam waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini
mampu mencegah kehamilan.dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk mencegah
kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang dikehendakinya.
Cara
kerja :
1) Mencegah
fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur
2) Mencegah
tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium (selaput
dinding rahim)
dinding rahim)
Kegagalan
: < 0,1%
Kontra
indikasi :
1) Hamil
atau
2) diduga
hamil
3) Infeksi
Menular Seksual (IMS)
Cara
pemberian : 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggama
b. Medik
Paling
sedikit ada 5 cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas.
Masing-masing bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara oral. Sekalipun
pemberian pervaginal dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telah
dipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral.
Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil Progestin (mis : Postinor-2), Pil Estrogen (mis: Premarin), Mifepristone (mis : RU-486), Danazol (mis : Danocrine)
Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil Progestin (mis : Postinor-2), Pil Estrogen (mis: Premarin), Mifepristone (mis : RU-486), Danazol (mis : Danocrine)
Cara kerja :
1) Merubah
endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan
2) Mencegah
ovulasi / menunda ovulasi
3) Mengganggu
pergerakan saluran telur (tuba fallopi)
Cara
pemberian :
1) Pil
kombinasi : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama,
(dosis pertama
1×4 tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
1×4 tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
2) Pil
Progestin : 2×1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis
pertama 1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama)
3) Pil
Estrogen : 2×10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari
4) Mifepristone
: 1×600 mg dalam waktu 3 hari pasca seenggama
5) Pil
Danazol : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama,
(dosis pertama 1×4 tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah
dosis Pertama).
Efek samping yang mungkin muncul : Mual,
muntah, perdarahan bercak, nyeri payudara
5.
Pil
kondar
Pil kondar adalah pil kontrasepsi dengan dosis
tinggi yang harus diminum sesegera mungkin dalam waktu paling lambat
3 hari setelah berhubungan seks tanpa terlindungi oleh alat KB.Mereka yang
berhubungan seks tetapi tidak ingin hamil karena: :
a) Lupa
minum pil KB lebih dari 2 hari bertuirut-turut
b) Lupa
atau terlambat suntik ulang lebih dari 1 minggu
c) Kondom
yang bocor atau lepas
d) Wanita
yang tidak pakai KB karena suaminya sering bepergian dalam waktu yang lama
e) Lupa
menggunakan alat kontrasepsi
f) Korban
perkosaan (kurang dari 3 hari)
Bila
tidak ingin hamil, segera minum pil Kondar dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
hari setelah berhubungan seks yang tidak terlindungi.
Cara
pemakaian pil kondar adalah :
1) Pil
Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
2) Minum
1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah
berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil
pertama
3) Jika
muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
4) Bila
ada hal yang tidak jelas tentang pil kondar, segera hubungi dokter anda
Apakah
pil Kondar aman dan ampuh ???
Pil
Kondar aman digunakan oleh semua wanita usia subur. Dan efektif bila dipakai
sesuai petunjuk. Pil Kondar tidak bermanfaat bila diminum setelah terlambat
haid
Pil
Kondar tidak dapat mennggugurkan kehamilan. Jika setelah minum pil Kondar
ternyata anda hamil. Maka kehamilan akan tetap normal.
Bolehkah
minum pil Kondar setiap saat setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi ??
Tidak,
Pil kondar hanya dipakai untuk situasi darurat. Sesuai namanya, Pil Kondar
tidak untuk dipakai berulang-ulang sebagai cara KB rutin.
Apakah
ada efek samping pil Kondar ???
Efek
samping yang mungkin timbul adalah rasa mual, sakit kepala, pusing, muntah atau
payudara tegang. Ini diakibatkan karena pil Kondar mengandung hormone dosis
tinggi. Pada umumnya efek samping berlangsung tidak lebih dari 24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar